KRI Pasopati salah satu kapal selam terakhir kelas Whiesky dari 12 armada hiu kencana yang dimiliki Indonesia pada tahun 1989 sebelum akhirnya di museumkan di Kota Surabaya. Dalam sejarahnya KRI Pasopati di tempatkan sebagai kapal selam pemburu yang selalu di pergunakan untuk menjalankan operasi pencegatan terhadap kapal-kapal perang asing yang melintas di perairan indonesia.
Indonesia pada kurun tahun 60'an telah menjadi salah satu negara terkuat di belahan asia tenggara dengan memiliki 12 kapal selam kelas whiesky yang di beli dari Uni Soviet pada tahun 1952. Kemudian membetuk satuan kapal selam bernama "Hiu Kencana" dengan selogan "Tabah Sampai Akhir".
KRI Pasopati pada masa aktifnya telah melakukan berbagai operasi yang di berikan oleh Presiden Soekarno dalam mengawal kedaulatan Indonesia. Diantaranya yaitu :
Operasi Halilintar : Dimana KRI Pasopati bertugas memberantas penyelundupan bahan baku dari Indonesia ke Malaysia dan Singapura. Disamping mengamankan pengungsi Vietnam di Pulau Galang atas instruksi PBB.
Operasi Kentjana : Operasi Kentjana ditujukan untuk mencegat kapal induk Inggris di Samudera Indonesia. Pada saat itu sebuah iring-iringan armada Inggris yang terdiri atas sebuah kapal induk dan pengawal-pengawalnya akan menuju Singapura melalui Selat Malaka. KRI Pasopati diperintahkan untuk mencegat iring-iringan tersebut jauh di tengah Samudera Indonesia. Pertemuan yang tidak disangka-sangka dengan kapal selam Indonesia ini akan menjatuhkan moril pelaut-pelaut Inggris yang sombong itu, karena Indonesia telah mengetahui kedatangan mereka, bahkan berani menantang jauh di tengah samudera.
Operasi Alugoro : Pada operasi ini KRI Pasopati bersama lima kapal selam lainnya yaitu KRI Widjayadanu, KRI Hendradjala, KRI Bramasta, KRI Tjudamani dan KRI Alugoro ditugaskan untuk menenggelamkan kapal-kapal perang dan niaga musuh sepanjang pantai utara Irian Barat.
Operasi khusus ini berdiri sendiri di luar komando Operasi “Jayawijaya” I karena langsung di bawah perintah KSAL. Perasi ini ditujukan untuk membantu mengamankan operasi amfibi yang akan dilaksanakan oleh kesatuan-kesatuan operasi “Jayawijaya” I dari bahaya serangan mendadak yang datang dari utara dan untuk mencegat dan menghancurkan kapal-kapal perang Belanda yang mencoba melarikan diri ke utara. Operasi Alugoro berakhir pada tanggal 15 Agustus 1962 setelah ditanda tanganinya persetujuan New York.
Operasi Tjegat : Dalam operasi kali ini KRI Pasopati bersama KRI Tjandrasa, KRI Alugoro dan KRI Tjudamani ditugaskan untuk mencegat armada Inggris yang akan lewat Selat Sunda dan Selat Lombok. KRI Pasopati dan KRI Tjandrasa menjaga Selat Sunda, sedangkan KRI Tjudamani dan KRI Alugoro menjaga Selat Lombok. Operasi ini untuk memastikan bahwa Inggris menaati hukum-hukum laut dan untuk menceah penyalahgunaan ijin oleh Inggris.
Pada saat itu KRI Alugoro secara tiba-tiba muncul ke atas permukaan beberapa mil di muka iring-iringan armada Inggris dan mengirim isyarat optis : “BON VOYAGE” yang dijawab oleh kapal induk HMS VICTORIOUS dengan : “THANK YOU. SAME TO YOU”.
Operasi Latihan dengan AL Australia : Ada kesempatan kunjungan muhibah kapal-kapal Angkatan Laut Australia (RAN) ke Surabaya, diadakan latihan bersama di selat Madura sebelah utara pulau Bali. KRI Pasopati berperan seagai sasaran bagi fregat Indonesia dan Australia. Area latihan ditentukan 10 mil persegi, waktu mulai latihan semua fregat di luar arena. KRI Pasopati di tengah area dan mulai menyelam selanjutnya dilakukan pencarian. Fregat Indonesia dapat menemukan sasaran sedangkan fregat RAN tidak berhasil.
Letnan Kolonel Laut (P) Saeran sebagai LO di fregat RAN menceritakan, Komandan fregat RAN marah-marah dankomplain bahwa kapal selam Indonesia telah kembali ke pangkalan. Ternyata pada waktu latihan berakhir KRI Pasopati timbul dan masih berada dalam area latihan. Rupanya fregat RAN masih penasaran, ketika sama-sama berlayar di permukaan terdengar “ping SONAR” terus menerus dari fregat RAN tersebut, rupanya mereka tidak percaya KRI Pasopati dapat menghindar dari sonar mereka.
Operasi Pengamanan KTT ASEAN di Filipina : Konferensi Tingkat Tinggi di Manila memerlukan pengamatan yang sangat ketat karena situasi dalam negeri Filipina yang sedang bergolak. Indonesia yang pada waktu itu dianggap “big brother” di lingkungan ASEAN diminta bantuannya untuk pengamanan tersebut. Maka dikirimlah armada kapal-kapal perang Indonesia, termasuk KRI Pasopati.
dan masih banyak operasi lain yang dilakukan oleh KRI Pasopati selama masa pengabdiannya bersama satuan Hiu Kencana.
Spesifikasi KRI Pasopasi
Kapal Selam Pasopati mempunyai panjang 76 m berat 1300 ton di atas air dan berat 1.740 ton dibawah air. Pasopati dilengkapi persenjataan terpedo yang panjangnya 7 meter berat 1.9 ton, ada cadangan senjata torpedo didepan 4 dan diburitan 2 terpedoada ruang abk, ruang kapten, dapur, pusat informasi tempur dilengkapr dengan teleskop untuk mengintai musuh, ruang disel / emisi, ruang motor listrik dan ruang torpedo buritan. Kapal Selam Pasopati bisa menyelam selama 7 hari dan membawa 63 ABK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar